Laporan: Yayan Sopyani Al Hadi
 TJATUR SAPTO EDY/IST |
 |
RMOL. Usul Ketua DPR, Marzuki Alie, agar membuat UU yang mengatur koalisi ditertawakan politisi Partai Amanat Nasional (PAN).
"Kalau lewat UU nanti kalau yang melanggar kena pidana, ha ha ha. Nanti Ketua fraksi yang melanggar koalisi dimasukkan penjara dan kena denda. UU itu kan mengikat ke seluruh rakyat Indonesia, bukan ke dalam, ha ha ha," kata Wakil Ketua Komisi III dari Fraksi PAN, Tjatur Sapto Edy, saat dihubungi Rakyat Merdeka Online beberapa saat lalu (Senin, 28/2).
Namun demikian, Tjatur mengaku memahami substansi yang disampaikan oleh Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat tersebut. Tjatur menilai Marzuki Alie gregetan dengan kondisi Setgab yang tidak kompak menyusul usulan hak angket pajak.
Tjatur mengusulkan, untuk mengatur koalisi cukup dengan angaran dasar (AD) dan anggaran rumah tangga (ART) yang dibuat oleh semua anggota koalisi. Ketua Fraksi PAN ini juga menegaskan bahwa sikap PAN terhadap koalisi jelas. PAN tetap kritis terhadap pemerintah namun tidak akan meruntuhkan kebersamaan.
"Biar rakyat yang menilai siapa yang istiqomah, kritis untuk rakyat, atau kritis-kritisan," demikian Tjatur. [yan]
"Kalau lewat UU nanti kalau yang melanggar kena pidana, ha ha ha. Nanti Ketua fraksi yang melanggar koalisi dimasukkan penjara dan kena denda. UU itu kan mengikat ke seluruh rakyat Indonesia, bukan ke dalam, ha ha ha," kata Wakil Ketua Komisi III dari Fraksi PAN, Tjatur Sapto Edy, saat dihubungi Rakyat Merdeka Online beberapa saat lalu (Senin, 28/2).
Namun demikian, Tjatur mengaku memahami substansi yang disampaikan oleh Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat tersebut. Tjatur menilai Marzuki Alie gregetan dengan kondisi Setgab yang tidak kompak menyusul usulan hak angket pajak.
Tjatur mengusulkan, untuk mengatur koalisi cukup dengan angaran dasar (AD) dan anggaran rumah tangga (ART) yang dibuat oleh semua anggota koalisi. Ketua Fraksi PAN ini juga menegaskan bahwa sikap PAN terhadap koalisi jelas. PAN tetap kritis terhadap pemerintah namun tidak akan meruntuhkan kebersamaan.
"Biar rakyat yang menilai siapa yang istiqomah, kritis untuk rakyat, atau kritis-kritisan," demikian Tjatur. [yan]
