KADER PARTAI AMANAT NASIONAL UTAMA ANGKATAN KE IV 2004   

Rabu, Januari 05, 2011

Gayus Pelesiran ke Macau, Menkum HAM Harus Bongkar Mafia di Imigrasi

Rabu, 05/01/2011 11:35 WIB  - detikNews

Jakarta - Wakil Ketua DPR Pramono Anung meminta Menkum HAM Patrialis Akbar segera mengambil tindakan tegas terkait kepergian Gayus 'Sony Laksono' Tambunan ke luar negeri. Langkah nyata yang harus segera dilakukan menertibkan Ditjen Imigrasi dari mafia paspor.

"Menkum HAM harus menindak mafia paspor di imigrasi karena ada kemungkinan orang sudah dicekal ternyata bebas ke luar negeri," ujar Pram di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (5/1/2011).

Menurut Pram, keberadaan mafia dibalik kepergian Gayus sangat mengkhawatirkan. Sebab semakin menguatkan pandangan publik bahwa uang bisa berbuat banyak mengintervensi penegakan hukum.

"Ini kan semakin menjawab bahwa uang itu berbicara menyangkut persoalan hukum. Karena Gayus ini mafia pajak dan mengumpulkan uang dalam jumlah yang besar maka dia bisa memanfaatkan sekalipun tidak ada celah, bahkan sampai terbang ke Singapura, Macau, dan Kuala Lumpur," urai Pram.

Pram berharap Menkum HAM menindak cepat anak buahnya yang terlibat. Kepolisian dan Kejaksaan harus berkaca dan mereformasi total dari keberadaan mafia hukum.

"Ini bukti kekuatan uang Gayus dan saya kira dibantu kekuatan elit tertentu memanfaatkan uang Gayus yang ingin ke luar negeri. Semua penegak hukum harus mereformasi internal," tandasnya.

Pada Selasa kemarin, Menkum HAM Patrialis Akbar menyatakan, Sony Laksono terbang ke Macau pada 24 September, kembali ke Jakarta 26 September dan terbang lagi ke Kuala Lumpur 30 September. Sementara, tanggal kembali ke Jakarta belum terlacak. Paspor Sony Laksono memakai foto Gayus mengenakan wig seperti yang terpergok di Bali awal November.

Menurut Patrialis, paspor itu semula dibuat untuk bocah 5 tahun bernama Margareta. Namun karena paspor tak juga diurus lebih lanjut, akhirnya nomor paspor yang telah diregistrasi itu digunakan oleh Sony Laksono.

Sony Laksono adalah nama yang digunakan Gayus Tambunan untuk terbang ke Bali pada awal November. Devina, seorang warga Depok, pada 2 Januari 2011 menulis surat pembaca di Kompas bahwa dia melihat pria mirip Gayus Tambunan pada bulan September.

Selama ditahan di Rutan Brimob Kelapa Dua, Gayus disebut-sebut 65 kali keluar masuk sel seusai sidang dengan menyetor sejumlah uang. Praktek kotor ini berakhir setelah kepergiannya ke Bali terkuak. Kini Gayus dipindahkan ke LP Cipinang, sedangkan mantan pengelola Rutan Brimob jadi pesakitan Mabes Polri.