KADER PARTAI AMANAT NASIONAL UTAMA ANGKATAN KE IV 2004   

Jumat, Desember 14, 2012

Kado Pahit untuk Ruhut Sitompul Jelang HUT Demokrat


  • TRIBUNNEWS.COM - Akhirnya, Ruhut Sitompul kena batunya. Pengurus teras Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat melalui suatu rapat memutuskan memecat Ruhut Sitompul dari posisi Ketua Bidang Komunikasi dan Informatika DPP.
Tidak banyak penjelasan dari DPP mengapa Ruhut dicopot dan mengapa baru sekarang, jelang pelaksanaan Silaturahmi Nasional Demokat, 14-15 Desember 2012, yang merupakan rangkaian HUT partai pemenang pemilu tersebut.
DPP Demokrat hanya menjelaskan bahwa pencopotan Ruhut demi "penyegaran" menyongsong Pemilu 2012.

Ruhut, seperti dikutip TRIBUNnews.com, langsung menuding Anas Urbaningrum, Ketua Umum DPP Demokrat, sebagai otak di balik pemecatan itu.
"Itu sama saja menggali kuburnya sendiri, ketakutan dia pasti masuk bui kalau saya masih ada," kata Ruhut kepada TRIBUNnews.com, Kamis (13/12/2012).

Sekitar 3.000 kader Demokrat akan silahturahmi nasional di Sentul, Bogor.
Ketua Fraksi Demokrat Nurhayati Ali Assegaf mengatakan dalam acara tersebut kader Demokrat akan mendengarkan arahan dari Ketua Dewan Pembina Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Kalau kemarin khusus DPR RI. Saya kira Pak SBY punya arahan baru," imbuhnya seperti diberitakan TRIBUNnews.com.
Sama dengan silatnas tahun lalu, Demokrat sedang diselubungi isu korupsi para kadernya. Ketika itu, mantan Bendahara DPP Demokrat, Nazaruddin, sedang kabur ke luar negeri.
Dia bernyanyi mengenai tuduhan korupsi kepada tiga tokoh Demokrat: Anas, Andi Mallarangeng, dan Angelina Sondakh.

Nazaruddin ketika itu dicibir, dianggap hanya membual saja. Menjelang silatnas kali ini, Angelina sudah masuk bui dan Andi Mallarangeng sudah menjadi tersangka dan mundur sebagai Menpora sekaligus juga mundur sebagai Sekretaris Dewan Pembina Demokrat.
Selanjutnya tinggal bagaimana nasib Anas Urbaningrum.
Sebelum jelas nasib Anas mengenai tuduhan korupsi, Ruhut terlebih dahulu mendapat kado pahit.

Seperti juga pada silatnas tahun lalu, SBY akan berpidato. Ketika itu pidato SBY berbicara soal korupsi, mungkin juga kali ini.
Nurhayati menjelaskan, kemungkinan pengganti Andi Mallarangeng di kursi sekretaris dewan pembina akan diumumkan pada saat silatnas.(*)

Berita Terkait Ruhut Dicopot Dari Demokrat :
  • Menunggu Aksi Ruhut Sitompul
  • Ruhut: Saya Diminta Mundur Sama 'Badut-badutnya' Anas
  • Dicopot dari DPP PD, Ruhut Tak Berencana Pindah Partai
  • Dicopot dari DPP PD, Ruhut Ancam Buka-bukaan Soal…
  • Pencopotan Ruhut dari DPP PD Kebijakan Ketua Umum…
  • Ruhut Sitompul Dicopot dari DPP Partai Demokrat

Rabu, Desember 12, 2012

Habibie Dianggap Pengkhianat Bangsa


Di Malaysia, Habibie Dianggap Pengkhianat Bangsa  

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Menteri Penerangan Malaysia, Zainudin Maidin, memberikan gambaran negatif soal Presiden Indonesia ketiga, B.J. Habibie. Dalam tajuk rencana koran Utusan Malaysia edisi Senin, 10 Desember 2012, Zainuddin menggambarkan Habibie sebagai sosok egois, memualkan, serta pengkhianat bangsa.
Memulai tulisannya, Menteri Penerangan di era Abdullah Badawi ini mengulas kedatangan B.J. Habibie ke Malaysia beberapa hari lalu. "Presiden Indonesia ketiga, Bacharuddin Jusuf Habibie, yang mencatatkan sejarah sebagai Presiden Indonesia paling tersingkat, tersingkir kerana mengkhianati negaranya, telah menjadi tamu kehormatan Ketua Umum Partai Keadilan Rakyat (PKR) Anwar Ibrahim baru-baru ini," tulis Zainudin di halaman 6 Utusan Malaysia.
Tulisan selanjutnya, Zainudin lebih banyak menceritakan beberapa sisi negatif Habibie selama menjadi Presiden Indonesia, mulai peran Habibie yang menyebabkan Timor-Timur terlepas dari NKRI hingga perpecahan politik yang menyebabkan tumbuhnya 48 partai politik di Indonesia. "Beliau mengakhiri jabatannya dalam kehinaan setelah menjadi presiden sejak 20 Oktober 1999," begitu Zainudin Maidin memberi penilaian.
Hal yang paling memualkan dari Habibie, menurut Zainudin, adalah sifat egoisnya. Ia menceritakan bagaimana dirinya, pejabat tinggi Malaysia, dan Perdana Menteri Mahathir Muhammad kala itu harus menunggu sekitar dua jam karena Habibie terlambat datang untuk memberikan ceramah di salah satu perguruan tinggi di Malaysia. Dan setelah tiba, ternyata Habibie hanya menyampaikan pidato yang bertele-tele. "Ucapannya yang penuh dengan keegoan begitu panjang sehingga ke peringkat memualkan hadirin," tulis Zainudin.
Atas undangan Universiti Selangor (Unisel), B.J. Habibie memberikan ceramah di hadapan para mahasiswa cendekiawan dan tokoh politik pada Kamis lalu, 6 Desember 2012. Dalam ceramah berjudul "Habibie dan Transisi Indonesia ke Demokrasi", mantan Ketua ICMI ini menceritakan pengalaman Indonesia dalam menjaga keragaman. Menurut Habibie, pluralisme kepercayaan, suku, adat, dan keragaman lainnya merupakan kekuatan dan bukan menjadi ancaman bangsa.
Habibie mencontohkan, walaupun penduduk Indonesia sebagian besar suku Jawa, bahasa nasional yang digunakan berasal dari bahasa Melayu. Beberapa pihak menyatakan bahwa bahasa Melayu menjadi lingua franca karena posisinya sebagai bahasa perdagangan. Namun, menurut Habibie, bahasa Melayu juga digunakan karena kebudayaan Melayu telah ada sejak lama.
Bisa jadi kegeraman Zainudin dipicu kekhawatiran kalau Habibie--yang di Indonesia dikenang sebagai salah satu tokoh penting dalam transisi demokrasi--membawa virus reformasi ke Malaysia.
MASRUR (KUALA LUMPUR)