Selasa, 28 Desember 2010 21:12 WIB
Jakarta, (tvOne).
Warga Jakarta diminta mewaspadai potensi puting beliung yang diperkirakan akan terjadi di Ibukota pada malam tahun baru 2011.
Puting beliung diprediksi terjadi akibat tekanan udara rendah di Teluk Carpentaria di utara Australia, yang menarik massa udara dari barat ke Jakarta, seperti dikatakan Kepala Pusat Perubahan Iklim dan Kualitas Udara Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika, Edvin Aldrian, Selasa, (28/12).
"Massa udara ini melalui pegunungan di Banten sehingga membentuk angin yang bergelombang dan turun di Jakarta seperti yang terjadi pada Selasa pukul 17.10 WIB," ujar Edvin.
Massa udara yang merupakan kumpulan awan cumulunimbus itu merupakan bibit puting beliung yang berpotensi merusak alam di kawasan yang dilintasinya. Kecepatan angin puting beliung itu bisa mencapai 30 knot atau setara dengan 50 kilo meter per jam.
Hingga kini, lanjut Edvin, awan cumulunimbus itu masih menetap di sekitar Laut Jawa, sebelum menyeberang ke pulau Sumatera. "Artinya, potensi puting beliung masih akan tetap ada di Jakarta dalam minggu ini tepatnya hingga awal tahun baru nanti," ungkapnya.
Selasa pukul 17.10 WIB, hujan lebat disertai angin puting beliung melanda Jakarta menumbangkan puluhan pohon di 65 lokasi di berapa ruas jalan di DKI dan sekitarnya.
Berdasarkan informasi Traffic Management Center Direktorat Lalulintas Polda Metro Jaya, Sedikitnya terdapat 65 lokasi pohon tumbang di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
"Kemungkinan titik lokasinya bisa bertambah karena belum semuanya melapor," kata perwira jaga TMC Ditlantas Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Sunarto saat dikonfirmasi melalui telepon selular di Jakarta, Selasa, (28/12).
Sunarto menyebutkan tempat pohon tumbang tersebar di Jakarta Selatan sebanyak 34 lokasi, Jakarta Barat (13 lokasi), Jakarta Pusat (delapan lokasi), Jakarta Utara (enam lokasi) dan Jakarta Timur (empat lokasi).
Jakarta, (tvOne).
Warga Jakarta diminta mewaspadai potensi puting beliung yang diperkirakan akan terjadi di Ibukota pada malam tahun baru 2011.
Puting beliung diprediksi terjadi akibat tekanan udara rendah di Teluk Carpentaria di utara Australia, yang menarik massa udara dari barat ke Jakarta, seperti dikatakan Kepala Pusat Perubahan Iklim dan Kualitas Udara Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika, Edvin Aldrian, Selasa, (28/12).
"Massa udara ini melalui pegunungan di Banten sehingga membentuk angin yang bergelombang dan turun di Jakarta seperti yang terjadi pada Selasa pukul 17.10 WIB," ujar Edvin.
Massa udara yang merupakan kumpulan awan cumulunimbus itu merupakan bibit puting beliung yang berpotensi merusak alam di kawasan yang dilintasinya. Kecepatan angin puting beliung itu bisa mencapai 30 knot atau setara dengan 50 kilo meter per jam.
Hingga kini, lanjut Edvin, awan cumulunimbus itu masih menetap di sekitar Laut Jawa, sebelum menyeberang ke pulau Sumatera. "Artinya, potensi puting beliung masih akan tetap ada di Jakarta dalam minggu ini tepatnya hingga awal tahun baru nanti," ungkapnya.
Selasa pukul 17.10 WIB, hujan lebat disertai angin puting beliung melanda Jakarta menumbangkan puluhan pohon di 65 lokasi di berapa ruas jalan di DKI dan sekitarnya.
Berdasarkan informasi Traffic Management Center Direktorat Lalulintas Polda Metro Jaya, Sedikitnya terdapat 65 lokasi pohon tumbang di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
"Kemungkinan titik lokasinya bisa bertambah karena belum semuanya melapor," kata perwira jaga TMC Ditlantas Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Sunarto saat dikonfirmasi melalui telepon selular di Jakarta, Selasa, (28/12).
Sunarto menyebutkan tempat pohon tumbang tersebar di Jakarta Selatan sebanyak 34 lokasi, Jakarta Barat (13 lokasi), Jakarta Pusat (delapan lokasi), Jakarta Utara (enam lokasi) dan Jakarta Timur (empat lokasi).