jumat, 5 November 2010 | 02:04 WIB
YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dua orang tersambar awan panas letusan gunung Merapi yang terjadi Kamis (4/11/2010) malam hingga Jumat dini hari ini. Mereka adalah Lusi dan Arif kakak beradik warga Dusun Bronggol, Cangkringan, Sleman.
Dua orang itu mengalami luka bakar berat dan telah dilarikan ke Rumah Sakit dr Sardjito. Mereka mengaku tidak ada sirine bahaya. Dilaporkan, saat mereka keluar rumah langsung tersambar wedhus gembel yang menyapu desa mereka.
Kondisi di Yogyakarta masih panik. Kekacauan terjadi di sekitar titik sentral pengungsian di Stadion Maguwo. Listrik padam, tidak ada penerangan jalan. Jarak pandang 3 sampai 5 meter saja karena hujan abu campur pasir turun menderas.
Karena saking tebalnya hujan abu ini, mobil dan kendaraan kesulitan untuk melaju. Dan beruntung banyak relawan menyediakan air untuk menyiram kendaraan mereka.
SPBU atau pom bensin di Jalan Kaliurang Km 8 diserbu kendaraan para pengungsi. Antrean panjang mengular. Di daerah Gentan, Jalan Kaliurang Km 11 ramai kendaraan padat hingga macet dan kondisi terbalut abu tebal.
Di wilayah Purwobinangun, pepohonan bertumbangan merintangi jalan karena tak sanggup menahan beban pasir dan abu.
Hujan pasir juga sudah sampai ke kampus IAIN di Kota Yogyakarta. Ketua RT setempat membangunkan warganya untuk bersiap-siap mengungsi menunggu komando dan menyaksikan perkembangan berikutnya.
Banjir pasir dan air bau belerang sudah mengaliri sungai Gajah Wong di pinggiran Yogyakarta dengan Klaten hingga membuat warga di sekitarnya panik. Mereka pun bersiap-siap menjauh.
