Yogyakarta - Gunung merapi di perbatasan Magelang-Yogyakarta terus bergemuruh. Baru saja terdengar gemuruh sangat keras, pengungsi pun direlokasi ke tempat yang lebih aman.
Gemuruh keras terdengar sekitar pukul 23.40 WIB dari posko utama Pakem, Sleman, Yogyakarta, Kamis (4/11/2010). Getaran juga terasa cukup keras dirasakan dari posko utama Pakem yang berjarak sekitar 20 Km dari puncak Merapi.
"Gemuruh keras sekali mas seperti ada batu besar berguguran dari puncak Merapi ke arah Kaliurang," ujar salah seorang relawan, kepada detikcom.
Sesaat setelah gemuruh keras dan getaran tersebut, Camat Pakem, Budiharjo, menginstruksikan relokasi pengungsian. Semua warga yang mengungsi di tiga Kecamatan segera dipindahkan ke tempat yang lebih aman.
"Kita baru terima surat dari Kementerian ESDM dalam hal ini dari badan geologi. Kita akan mengevakuasi pengungsian di tiga Kecamatan yaitu Kecamatan Pakem, Turi dan Cangkringan," ujar Budiharjo.
Budiharjo menuturkan, pengungsi di tiga Kecamatan tersebut akan direlokasi ke daerah yang lebih aman. "Warga yang mengungsi di tiga Kecamatan itu akan kita evakuasi semua ke Stadion Maguoharjo di Kecamatan Depok, Sleman," ujar Budiharjo.
Budiharjo menuturkan semua tim akan segera bergerak merelokasi pengungsi. TNI dan tim SAR gabungan bersama relawan akan melakukan relokasi tersebut. Saat ini tim mulai bergerak ke lokasi pengungsian.
Menurut Budiharjo, relokasi pengungsian dilakukan untuk menghindari luncuran awan panas dan banjir lahar dingin yang sudah mengarah ke Kaliurang.
"Antisipasi menghindari turunnya lahar dingin," jelasnya.