Daerah itu kini penuh material vulkanik. Dari mulai debu, pasir, abu, hingga batu.
VIVAnews - Makam juru kunci Gunung Merapi Mbah Maridjan tertimbun abu panas Merapi, sehingga tak kelihatan lagi. Gundukan tanah di posisi makam Mas Penewu Suraksohargo di kaki Merapi itu sulit ditemukan.
Mbah Maridjan dimakamkan di Dusun Srunen, Desa Glagaharjo, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Jaraknya sekitar tujuh kilometer dari puncak Merapi.
Maridjan tewas karena terhempas luncuran awan panas 'wedhus gembel' 26 Oktober lalu di kampungnya Kinahrejo, yang berjarak sekitar lima kilometer dari lokasi makamnya.
Setelah 26 Oktober, Merapi terus meluncurkan awan panas. Terutama pada Jumat 5 November 2010 dini hari yang menewaskan hampir 100 orang warga di Bronggan, Kecamatan Cangkringan. Radius zona bahaya diperluas menjadi 20 kilometer.
Hal itu membuat desa Srunen, lokasi makam Mbah Maridjan merupakan wilayah yang berada di zona bahaya Merapi. Daerah itu kini penuh material vulkanik. Dari mulai debu, pasir, abu, hingga batu. Pepohonan pun hancur. Apalagi rumah-rumah penduduk. Dapat dilihat di video berikut di bawah ini :
Mbah Maridjan dan empat korban Merapi dimakamkan di lokasi ini. Saat ini, gundukan makam Mbah Maridjan tidak terlihat lagi. Sudah rata dengan abu vulkanik. Beberapa makam lainnya masih terlihat memiliki timbunan tanah.