KADER PARTAI AMANAT NASIONAL UTAMA ANGKATAN KE IV 2004   

Minggu, November 21, 2010

Direktur Eksekutif Mimgrant care Anis Hidayat


Diplomasi TKI di Era SBY Dinilai Paling Lemah
Gus Dur pernah menelepon langsung Raja Fahd di Arab sehingga vonis mati TKI ditunda.
SABTU, 20 NOVEMBER 2010, 11:28 WIB

TKI ilegal yang dideportasi  
VIVAnews - Direktur Eksekutif  Migrant Care Anis Hidayat menilai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) paling lemah dalam melakukan diplomasi perlindungan tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bermasalah dibandingkan dengan presiden sebelum dia.
"Padahal diplomasi TKI dari seorang presiden itu penting sekali," kata Anis dalam diskusi bertajuk 'Pahlawan Devisa yang Tersiksa' di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu 20 November 2010.
Anis lantas membandingkan diplomasi TKI SBY dengan pendahulunya, baik Abdurrahman Wahid maupun Megawati Soekarnoputri. Abdurrahman atau yang sering disapa Gus dur, menurutnya, dulu berdiplomasi dengan Raja Arab Saudi terkait TKI asal Madura bernama Siti Zaenab yang divonis hukuman mati. "Gus Dur menelepon langsung Raja Fahd di Arab, sehingga ditunda vonis hukuman matinya," kata dia.
Sedangkan Megawati, lanjut Anis, mengundang keluarga Nirmala Bonat, TKI asal Nusa Tenggara Timur, bersama keluarganya datang ke istana ketika menghadapi masalah hukum di Malaysia.
Sementara SBY? "Saat ini saja dua TKI sudah dieksekusi mati di Arab Saudi dan Mesir. Masih ada seorang TKI lagi yang tengah menghadapi ancaman eksekusi mati Arab Saudi."
Catatan Migrant Care, kata Anis, di Arab Saudi ada sekitar 5.600 kasus TKI yang mengalami penganiayaan baik berupa perkosaan seksualitas.  "Ini yang terpantau, yang lain kami belum tahu," kata dia. (umi)