JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional Drajad Wibowo mengatakan, ada oknum pemerintahan dan elite politik yang terlibat dalam skandalinitial public offering (IPO) atau penjualan saham perdana Krakatau Steel.
Proses IPO Krakatau Steel dipertanyakan karena harga jualnya dinilai terlalu rendah. Siapa oknum pemerintah dan elite politik yang terlibat? Drajad enggan menyebutkannya.
Hanya, ia memastikan bahwa mereka yang terlibat tidak sampai ke Cikeas alias lingkaran dalam Istana. Berikut wawancara Drajad dengan para wartawan di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (4/11/2010), terkait keterlibatan oknum yang dia sebut:
Wartawan (W): Siapa yang terlibat di balik kasus ini?
Drajad (D): Kalau data yang ada di saya, tidak ada indikasi sampai ke Cikeas.
W: Katanya lebih dahsyat dari Century?
D: Mungkin dari sisi praktiknya karena ini praktiknya pemain pasar modal lama yang sudah lolos dua kali dalam penjualan BTN dan pembangunan perumahan. Dalam penjualan BTN dan pembangunan perumahan kan sekitar Rp 50 di atas selang bawah. Zaman Sofyan Djalil (Menteri BUMN KIB 1), dia keras terhadap underwriter dan investor. Dia selalu pakai selang atas, 50 di atas selang atas. Zaman Pak Mus (Menteri BUMN Mustafa Abubakar) ada beberapa pemain lama yang bergerak lagi. Nah, modusnya lebih canggih dari Century. Kalau modus Century kan walau agak rumit di perbankan, tidak secanggih modus di pasar modal.
W: Apakah melibatkan pemerintahan?
D: Ya, ada oknum-oknum pemerintahan dan pemain pasar.
W: Levelnya eselon I, II, atau menteri?
D: Oknum-oknum pemerintahan.
W: Di bawah menteri?
D: Oknum pemerintahan sajalah.
W: Kalau Century kan melibatkan menteri, apakah ini juga?
D: Untuk sementara ini, saya hanya mengatakan melibatkan oknum pemerintahan dan juga ada beberapa orang pengusaha yang terlibat.
W: Kalau elite, bagaimana praktiknya?
D: Yang saya peroleh, mereka bermain sendiri-sendiri, mungkin jatah-jatah sendiri, bukan sistematis terorganisasi antarmereka. Kalau terorganisasi, bisa terlihat di pemesanannya.
W: Kalau ada di politik, partai besar, kecil, atau terbesar?
D: Ada juga yang tidak di parpol, tapi menjadi elite ada juga. Saya tidak mau spesifik.
W: Seberapa besar elite politik itu?
D: Kalau dilihat dari koneksinya, jaringannya melalui koneksi-koneksi. Kalau saya ngomong, malah jadi bubar nanti.
W: Mereka beli langsung?
D: Tidak beli langsung. Misal kita tahu kalau si A jalan, di belakangnya pasti ada B.
Dalam kesempatan itu, Drajad membantah bahwa meledaknya kasus IPO Krakatau Steel karena ada konflik kepentingan, seperti disampaikan Ketua Majelis Pertimbangan Partai DPP PAN Amien Rais.
Ia membantah adanya perebutan "jatah" saham antara PAN dan Golkar. "PAN tidak cukup kaya untuk membeli saham besar-besaran," kata Drajad.