Jumat, Juni 09, 2017
Amien Rais Terseret Kasus Alkes, Warga Muhammadiyah: Jangan Bangunkan Macan Tidur
Senin, Juni 05, 2017
Amien Rais "digebuk", Pengamat:Lantang Menolak Reklamasi
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Direktur Eksekutif Voxvol Centre Pangi Syarwi Chaniago menilai, penyebutan nama Amien Rais dalam kasus alat kesehatan (Alkes) sarat muatan politis ketimbang penegakkan hukum.
"Amien Rais kita sudah paham dan tahu yang selama ini paling keras menolak reklamasi, kita masih ingat ketika Amien siap nantangin Luhut buka-bukaan atau adu data soal apa saja keuntungan reklamasi bagi masyarakat, saya pikir ini jelas mengganggu rezim dan pemerintah," kata Pangi saat dihubungi, Senin (5/6/2017).
Apalagi, sambung dia, belakangan santer kuat dugaan pemerintah pusat bersikeras mengambil alih reklamasi, dan bertekad meneruskan proyek itu pasca kekalahan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam Pilkada DKI 2017.
"Sementara Amien Rais menjadi batu kerikil atau sandungan yang menganggu dan menghambat misi memuluskan reklamasi," ungkapnya.
Selain itu, kata dia, sosok mantan ketua MPR RI itu juga dianggap salah satu faktor kekalahan Ahok dalam Pilkada kemarin.
"Saya kira, Amien Rais juga punya peran besar, menggerakkan umat melawan penista agama, sehingga Ahok kalah dalam pilkada 2017, jadi ada yang balas dendam dan sakit hati sama Amien Rais," sindir dia.
Pangi yakin sebelum mencuatnya kasus ini tentunya ada sejumlah upaya lain untuk menundukkan seorang Amien Rais.
"Saya yakin sudah banyak dapat tawaran yang macam-macam supaya diam, namun nampaknya mengalami jalan buntu, kompromi pun gagal untuk menjinakkan Amien Rais.Supaya enggak runcing-runcing lagi, ruang gerak Amien Rais harus dimatikan," tandas dia.
Menurut Pangi, konstelasi politik yang dijalankan rezim pemerintahan saat ini sudah tidak sehat lagi.
"Main gebuk cara rezim dalam mengelola negara, ini enggak baik kalau diteruskan ke depannya, mesti dihentikan cara-cara yang tak lazim atau menghalalkan segala cara untuk sikat dan bunuh karakter seseorang," pungkas dia.(yn)
PAN Jabar Kerahkan 35 Pengacara Untuk Bantu Amien Rais Laporan: Aldi Gultom
RMOL. DPW Partai Amanat Nasional (PAN) Jawa Barat menyiapkan 35 pengacara untuk memberi bantuan hukum terhadap Amien Rais yang terseret kasus aliran dana korupsi Alat Kesehatan (Alkes) di Kementerian Kesehatan.
Dalam persidangan dengan terdakwa Siti Fadilah Supari di Pengadilan Tipikor Jakarta, nama Ketua Majelis Kehormatan PAN itu disebut jaksa turut menerima hasil korupsi Alkes, totalnya Rp 600 juta. Amien menerima langsung dana itu dari Yayasan Soetrisno Bachir.
"Bapak kita Amien Rais sudah menjelaskan bahwa beliau tidak tahu menahu asal usul uang tersebut. Beliau memang menerima uang tersebut tahun 2007, tetapi dari Soetrisno Bachir. Kalau sekarang diangkat lagi, saya menduga ada indikasi pembunuhan karakter terhadap tokoh nasional," kata Ketua Pusat Advokasi Hukum DPW PAN Jabar, Abdurrahman T. Pratomo, di kantor DPW PAN, Bandung, Senin (5/6).
Seperti pengakuan Amien sendiri, Abdurrahman yakin uang yang Amien terima dari Yayasan Soetrisno Bachir adalah bantuan dana operasional. Seandainya Amien tahu uang tersebut berasal dari korupsi Alkes, tentu Amien tak akan mau menerima.
"Karena visi PAN itu mendukung gerakan anti korupsi yang digaungkan oleh KPK. Kalau Pak Amien melakukan ini, tentu kontraproduktif," tambahnya, dikutip dari RMOL Jabar.
Di mata Abdurrahman, Amien Rais mendapat perlakuan yang tidak adil. PAN Jabar akan meminta penjelasan KPK terkait kasus yang menjerat salah satu tokoh reformasi 98 itu.
"Kami menghormati proses hukum, asal fair dan transparan. Bila ada muatan politis, kami tidak akan tinggal diam," tegasnya. [ald]
Minggu, Juni 04, 2017
BM PAN Se Jawa Rencanakan 20 Ribu Kader Duduki KPK Bila Amien Rais Dikriminalisasi
Faktual.co.id – Barisan Muda Penegak Amanat Nasional (BM PAN) se Jawa akan turunkan 20 ribu kader duduki Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), bila lembaga anti rasuah itu ingin mengkriminalisasi Amien Rais. Rencana menduduki KPK oleh kader BM PAN se Jawa ini terkait tuduhan tendensius Jaksa KPK tentang adanya aliran dana kasus alkes ke mantan Ketua Umum PAN Amien Rais.
Melalui konfrensi pers yang dilakukan Amien Rais di kediamannya Jalan Gandaria Jakarta Selatan Jumat (2/6/2017), tokoh reformasi 1998 ini telah tegaskan, bahwa dana Rp.600 juta sebagaimana yang dituding Jaksa KPK, adalah sumbangan pribadi dari sahabatnya Soetrisno Bachir dalam perjuangan dakwa dan politiknya. Hal ini dilakukan Soetrisno pada Amien Rais sebelum PAN lahir. Senada dengan Amien, Soetrisno Bachir pun telah menjelaskan, bahwa dana Rp.600 juta itu sumbangan pribadi dia ke Amien Rais. Tak ada hubungannya dengan kasus alkes.
Ketua Komite Ekonomi Industri Nasional (KEIN) ini pun menjelaskan, bantuan dia ke Amien Rais itu sudah dilakukannya sebelum PAN lahir. Dukungan Soetrisno Bachir pada perjuangan dakwah dan politik Amien Rais ini rutin dilakukan karena wasiat dari ibu kandungnya untuk terus membantu perjuangan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu.
Rencana 20 ribu kader BM PAN se Jawa menduduki KPK juga disampaikan Ketua Umum BM PAN Ahmad Yohan melalui pesan pendeknya via SMS kepada Faktual.co.id. Yohan tegaskan, “kami tidak main-main, bila KPK hendak mengkriminalisasi Amien Rais. Ini pembusukan citra Amien Rais sebagai tokoh reformasi, tokoh Muhammadiyah sekaligus mantan Ketua MPR-RI.”
Lanjut Yohan, “apa yang dilakukan Jaksa KPK itu tidak saja melukai kami sebagai kader muda PAN, tapi juga telah mencederai demokrasi dan upaya penegakan hukum. Kami yakin, kasus ini sangat politis terkait gerakan-gerakan pak Amien mengkritisi pemerintah. Kami akan duduki KPK dengan mendatangkan 20 ribu kader BM PAN se Jawa.”
Hingga saat ini, KPK belum memberikan tanggapan apapun terkait penyebutan nama Amien Rais oleh Jaksa KPK dalam pembacaan tuntutan kasus korupsi alkes. Amien Rais sendiri, berencana datangi KPK pada Senin (5/6), dalam rangka meminta klarifikasi KPK yang dianggap telah memfitnahnya terkait adanya aliran dana Rp.600 juta kepada dirinya.
Di sisi lain Ahmad Baharun Nur selaku Anggota Majelis Pertimbangan Barisan DPP BM PAN (MPB DPP BM PAN) mengatakan "ini sudah menjadi tusukan buat kami apabila orang tua kami...guru kami...bapak reformasi kami ..bapak bangsa kami sdrku Amien Rais hendak di kriminalisasi kan...maka saya minta seluruh rakyat elemen bangsa ini untuk mengambil sikap yg tegas, kalian bisa seperti sekarang ini bebas bicara..bebas berpendapat itu tiada lain berkat beliau dan seluruh elemen bangsa ini yang sepakat dengan reformasi".Bahrun pun meminta agar disikapi dengan elegant dan rasionalitas penuh penuh ketenangan karena sejatinya mereka ingin bangsa ini terpecah belah diawali dengan pembusukan pembusukan para pemimpin yang kritis, ulama dan umat di adu domba..maka kemudian ini menjadi kesiapsiagaan kami selaku elemen bangsa." imbuhnya
Teknik Pembusukan Karakter Amien Rais
1. Teknik pembusukan karakter adalah penggiringan opini seolah Amien Rais terima uang 600 juta dari korupsi. Faktanya: Amien Rais trima dari Soetrisno Bachir Foundation (SBF).
2. Amien Rais menerima transferan dari rekening atasnama Yurida Adiani sekretaris Soetrisno Bachir Foundation. Pembusukan karakter.
3. Begitu hebat dan luar biasanya, gorengan media yg langsung menggiring bahwa Amien Rais menerima uang korupsi. Ditambah bumbu bumbu dari KPK.
4. Fakta dan buktinya adalah yg mnerima transferan dari PT Mitra Media (kasus ALKES) adalah yayasan milik Soetrisno Bachir. Mengapa digiring ke nama Amien Rais?
5. Amien Rais adalah pihak ke-tiga yg tdk tahu menahu asal uang 600 juta yg dia terima dari SBF. Mengapa arahnya bukan ke SBF? Tapi ke Amien Rais?
6. Yang penting dan utama, busukkan dulu, tuduhkan dulu soal benar atau tidak urusan belakangan. Teknik pembusukan ala KPK lewat media.
7. Mengapa KPK tidak memberikan penjelasannya karena data persidangan sudah jelas. Bukan justru membiarkan, opini berkembang. Pembusukan karakter.
8. Ini soal nama baik seseorang, yg langsung digiring opini korup Karena dikatakan menerima aliran dana. Yang menerima itu SBF bukan Amien Rais.
9. Aksi pembiaran KPK hingga opini berkembang liar di masyarakat bisa mjadi bukti ada upaya pembusukan karakter. Padahal KPK sangat mengetahui.
10. Ketika semua urusan pokok ada di pihak SBF lalu mengapa penggiringan opini langsung diarahkan ke Amien Rais? Kecuali ada agenda pembusukan.
11. Bahkan Soetrisno Bachir sudah akui, bahwa Amien Rais tidak ada urusan alias tidak tahu menahu soal 600 jt tersebut.
12. Yang menjadi catatan, pihak SBF sudah beritahukan dan jelaskan semua kepada KPK. Lalu mengapa KPK seolah membiarkan opini pembusukan terjadi?
13. Satu hari ini, hampir semua media menggiring opini Amien Rais korup karena
menerima dana korupsi. Dan KPK membiarkan itu terjadi.
14. KPK justru memberi bumbu drama dengan berita "Pimpinan KPK tidak mau menerima kedatangan Amien Rais". Penggiringan untuk pembusukan.
15. Alasan KPK adalah KPK tidak mau bertemu dengan pihak yang berperkara. Amien Rais berperkara apa? Teknik Penggiringan.
16. Padahal dulu, jubir KPK Johan Budi dan deputi penindakan Ade Rahardja melakukan pertemuan dengan Nazzarudin diam-diam. Tolak lupa sejarah
17. Kembali lagi, luar biasa dan hebat penggiringan opini busuk kpd Amien Rais. Semua fakta kebenaran ditutupi oleh penggiringan yg dilakukan.
18. Yg penting dan utama adalah semua kepala di republik ini berpikir Amien Rais korup. Salah satu tokoh aksi bela Islam terjerat kasus korup.
19. Memang hebat, strategi proxy war yang sedang terjadi. Semua proxy yang ada termasuk lembaga dan badan yang ada di negara ikutan berperan.
20. Tinggal kini, ibu Pertiwi menangisi apa yg kini sdg terjadi Anak negeri saling kelahi Sementara kondisi negeri makin terlilit utang diri.
Mengapa Pak Amien Rais Perlu Mendatangi KPK
Dr. DRAJAD WIBOWO memberi keterangan Tadi di TVOne (by phone
antara lain :
Saya jelaskan mengapa pak Amien perlu mendatangi KPK.
Jaksa KPK (oknum Jaksa KPK ??) sudah menyebut pak Amien menerima aliran dana Alkes dalam berkas tuntutannya pengadilan, TANPA MINTA KETERANGAN Pak Amien.
Pak Amien itu bukan tokoh yg sama levelnya dengan (maaf) anggota DPR, Menteri atau Dirjen. Beliau Bapak Reformasi..
Jika beliau tidak menggulirkan reformasi, belum tentu ada KPK.. Belum tentu ada demokrasi, kebebasan pers dan kebebasan berbicara spt skrng. Beliau tokoh nasional, tokoh agama, tokoh politik.. mantan Ketum Muhammadiyah dan Ketum PAN.
Jadi penyebutan oleh jaksa KPK tersebut menimbulkan kerusakan yg besar bagi pak Amien, keluarga, dan banyak pihak lainnya, minimal warga PAN dan atau Muhammadiyah.
Jika pak Amien menunggu panggilan KPK, bisa dibayangkan bagaimana liarnya spekulasi di pers maupun medsos.
Betapa besar kerusakannya.
Karena itu, wajar dong kalau pak Amien mendatangi KPK utk memberi keterangan.
Kata jubir KPK, KPK masih mendalami data tentang dugaan aliran dana ke pak Amien.. Kalau masih mendalami, mengapa jaksa KPK menyebut dlm tuntutan ??
Sudah nama beliau disebut, dipermalukan tanpa dimintai keterangan, sekarang mau memberi keterangan koq malah ditolak seperti kata jubir KPK.
Jadi saya berharap pimpinan KPK bijak melihat situasi tsb. Beda ceritanya klo KPK sdh meminta keterangan beliau.
*Catatan: sekarang mas Tris SB sdh menjelaskan bahwa dana yg dikirim ke pak Amien itu uang mas Tris sendiri.
Sabtu, Juni 03, 2017
Perisai Lahir Batin Amien Rais
Terkembali kepada Anda yang menilai.
Sang utusan mundur, pamit dlm kekecewaan. Saya mendengar dan melihatnya semua dr balik pintu di Joglo. Oh ini to Bapak Mantan Jenderal yang sering jadi penghubung itu.
Sepeninggal sang utusan, sy katakan pada Bapak. "Pak, beliau bos pasti akan tersinggung dgn jawaban Bapak. Dan it's just a matter of time, you'll be singled out. Hanya soal waktu Bapak akan diperkarakan entah bagaimana dan apa caranya"
Bapak mengangguk. Ia sangat paham. (Bersambung)
Yah. Itulah saya memang bukan Amien Rais. Saya masih anak anak yang ketika terjadi suatu peristiwa yang memojokkan, justru terfikir bagaimana bersiasat atau membalasnya atau malah ngelokro berputus asa. Memandang hal yg unfortunate dgn kacamata keberkahan, mgkn hanya bisa dirasa oleh orang yg maqom imannya sudah qualified.
Saya memandang sekelebat tapi masih tak paham apa maksud bapak. Masih menangis meratapi janin 11 minggu yg barusan dimakamkan. "Nduk, kamu keguguran itu memang sebuah kesedihan tapi lihatlah kabar baiknya: kamu bisa HAMIL! Setelah sekian tahun tanpa ada hasil! Kamu punya benih! Bahkan bisa menyimpan 3 embrio yg bisa digunakan lagi. Allah memberi kabar baik: kamu wanita yang bisa hamil. Bukan manusia yg disebut didalam Al Quran yg memang ditakdirkan Allah tdk diberi benih. Tinggal masalah waktu kamu harus terus mencoba"
Mataku yang sembab seketika sedikit melebar. Ada keberkahan yg luput dr kacamataku. Yang bisa dibaca Bapak. "Nduk, ingat suatu saat nanti Bapak akan menggeledek kamu melewati ruangan2 RS ini, melewati nursing station ini, dengan kamu yg tersenyum mendekap seorang bayi. Bapak yakin. InsyaAllah. Pulang dr RS ambil wudhu, sholat, dzikir, ngaji dan jgn lupa sedekahnya dikuatkan. Its just a matter of time you will have a baby"
Sekian tahun berikutnya, meski di RS yg berbeda, saya mendekap Sarahza dengan Bapak mendorong saya dikursi roda.
@rangga_alma pernah bilang kpd saya, setelah Sarahza lahir. Num, kadang aku berpikir ekstrim ya mungkin kita berdua ini kan bukan org yang saleh saleh amat. Ngadepin hidup sering naik turun kadar imannya, bahkan sering suuzon sama yang diatas, mgkn doa kita selama ini tdk dikabulkan sama Allah. Tapi Allah mengabulkan doa Bapak untuk kita karena ia orang saleh.
Itulah Amien Rais. Di Jumat Berkah ini, ia akan hadapi tudingan yg dialamatkan padanya itu dengan bersyukur dan tanpa sedikitpun rasa keder. Karena ia berperisai keyakinan bahwa Allah selalu bersama hambaNya yg berserah diri.
Mas Tris Pastikan Duit Alkes Tak Mengalir ke Amien Rais
Pengusaha asal Pekalongan itu menegaskan, uang yang ada di rekening Nuki itu berasal dari Direktur Utama PT Mitra Medidua Andi Krisnamurti. Perusahaan itu merupakan pemasok alat kesehatan bagi PT Indofarma Tbk yang menjadi rekanan Kemenkes dalam pengadaan alkes.
Sedangkan suami Nuki, Rizaganti Syahrun merupakan teman dari Andi. Karenanya aliran uang antara Indofarma dengan Mitra Medidua karena urusan utang.
"Itu uang pinjam-meminjam antara suami Bu Nuki dan Andi dan itu sudah dikembalikan. Jadi, tidak ada urusannya SBF. Dana SBF itu dari saya sendiri," katanya.
Sutrisno juga membantah tudingan jaksa penuntut umum Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menyebut pemberian uang itu sebagai ungkapan terima kasih Siti Fadilah karena direkomendasikan Muhammadiyah dan PAN sebagai menkes. "Itu tidak ada," tegasnya.(boy/jpnn)
Jumat, Juni 02, 2017
Amien Rais Difitnah Untuk Lindungi Kasus BLBI Dan Skandal Proyek Reklamasi
Aliran dana kepada Amien Rais ini mencuat dalam sidang pembacaan tuntutan terhadap mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari yang menjadi terdakwa kasus tersebut, Rabu (31/5) malam.
Ketua Progres 98, Faizal Assegaf menilai tudingan Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK Iskandar Marwanto itu sarat politis. Ini disebutnya fitnah keji untuk mengalihkan perhatian rakyat dari desakan penuntasan kasus BLBI dan proyek reklamsi Teluk Jakarta
"Jutaan rakyat tahu bahwa Amien Rais sangat getol mendesak KPK untuk membongkar kasus BLBI dan Proyek Reklamasi," tegas Faizal dalam pesan whatsapp yang diterima redaksi, Jumat (2/6).
Hal itu membuat KPK berupaya mencari cara menghindar dari tekanan publik.
Faizal melihat pendekatan pengalihan isu melalui modus penyebaran fitnah untuk membidik tokoh-tokoh oposisi yang kritis semakin menimbulkan keresahan. Jika hal itu dibiarkan ia khawatir hukum akan menjadi instrumen kepentingan politik kekuasaan untuk membungkam suara kritis para tokoh nasional, ulama dan aktivis.
Lebih lanjut ia mengatakan, sejak pimpinan KPK menghadap Presiden Jokowi beberapa waktu lalu di Istana, publik makin mencurigai adanya deal politik untuk menghentikan penyidikan kasus BLBI, proyek reklamasi, kasus RS Sumber Waras dan kasus-kasus besar lainnya.
"Deal politik tersebut secara terang-benderang telah menempatkan KPK sebagai alat kepentingan politik kekuasaan yang bekerja atas arahan kepentingan Istana," terangnya.
Kecurigaan itu, menurut Faizal, kini makin terlihat jelas dari sikap KPK yang tiba-tiba berbalik arah menyerang tokoh reformasi Amien Rais lantaran yang bersangkutan giat menyerukan penuntasan kasus BLBI dan skandal proyek reklamasi.
"Modus-modus politik demikian tentu berpotensi memicu eskalasi dan ketegangan antara rakyat dan penguasa. Ujungnya akan muncul perlawanan secara keras dan berpotensi menjahtuhkan rezim Jokowi," imbuhnya.
Terlebih situasi kini makin memanas akibat tekanan penguasa kepada ulama dan tokoh-tokoh Islam dalam serangkaian kriminalisasi yang kian meresahkan rakyat.
Faizal menyarankan, Presiden Jokowi sebaiknya berhenti mempermainkan nurani umat Islam melalui aneka serangan politik kriminalisasi secara brutal dan semena-mena.
"Kesabaran rakyat ada batasnya, jangan sampai seluruh elemen umat Islam kembali bersatu dan turun ke jalan mendesak segera MPR RI menggelar Sidang Istimewa," ujarnya, mengakhiri
Sumber :
http://politik.rmol.co/read/2017/06/02/293916/Amien-Rais-Difitnah-Untuk-Lindungi-Kasus-BLBI-Dan-Skandal-Proyek-Reklamasi!-