JAKARTA, KOMPAS.com — Awal tahun baru 2012, Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat membuat heboh publik dengan rencana perbaikan toilet di Gedung Nusantara I DPR dengan anggaran Rp 2 miliar. Belum selesai menuai kontroversi, kini Setjen DPR juga merencanakan untuk merenovasi ruang rapat Badan Anggaran DPR dengan anggaran Rp 20,3 miliar. Hal ini turut membuat gerah sejumlah anggota Dewan.
Menanggapi hal tersebut, mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Amien Rais menyatakan, Setjen sebaiknya melakukan evaluasi terkait kebijakan yang dilakukan selama ini karena Setjen disebut kerap mengeluarkan rencana yang lebih mirip dagelan.
"Segera disudahi ini, karena rakyat sudah terlalu lelah melihat dagelan-dagelan yang seperti itu (soal toilet dan ruang rapat Banggar)," ujar Amien di Jakarta, Sabtu (14/1/2012). "Seperti biasa, salah satu sumber dagelan itu ada di Setjen," kata Amien lagi.
Seperti yang diketahui, sebelumnya sejumlah anggota Dewan juga mempermasalahkan anggaran yang ditetapkan oleh Setjen DPR terkait pembuatan sistem finger print yang mencapai Rp 4 miliar. Jumlah ini kemudian dikoreksi menjadi Rp 3,7 miliar, tetapi tetap menimbulkan protes.
Akibat beberapa rencana yang dipelopori dari Sekretaris Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat Nining Indra Saleh, ia dikritik oleh Ketua DPR Marzuki Alie. Marzuki menyebut anggaran yang dikeluarkan Nining terlalu mahal dan berlebihan.