MEDIA INDONESIA
DUGAAN anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR Wa Ode Nurhayati
DUGAAN anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR Wa Ode Nurhayati
(F-PAN) bahwa pelaporan dirinya ke pimpinan Banggar disetir pimpinan
Banggar dan calo anggaran kian terbukti.
Wa Ode mengutip dana Rp6 miliar dari alokasi dana penyesuaian
infrastruktur daerah (DPID) tahun 2011 di empat daerah, membuka
permainan mafia itu.
Kemarin, Bahar menghubungi Media Indonesia, menumpahkan kekecewaannya terhadap ulah beberapa calo yang sebelumnya
menjanjikan sejumlah uang kepadanya jika melaporkan Wa Ode
ke pimpinan Banggar.
Dia juga mengaku telah mengirim pesan singkat (short message service) dan menghubungi pimpinan Banggar
untuk meminta uang jasa atas pelaporan itu. ''Saya kan kerja
sesuai profesi. Saya sudah melaporkan Wa Ode ke pimpinan
Banggar, tetapi uang untuk saya belum cair juga. Beberapa
kali saya SMS pimpinan Banggar, tetapi belum ada konfirmasi.
Mereka dapat banyak uang, tapi bagian saya belum ada.”
Jika terus diabaikan, Bahar tidak segan-segan mengungkapkan
Jika terus diabaikan, Bahar tidak segan-segan mengungkapkan
ke publik permainan yang sedang dilakoninya saat ini. “Saya
juga punya data beberapa anggota
Banggar bermain dengan calo anggaran. Mereka menjanjikan uang, tetapi belum cair juga,” tambah dia.
Awalnya Wa Ode mengatakan ada calo anggaran di Banggar. Bahkan pimpinan DPR, pimpinan Banggar, dan Kementerian
Keuangan merupakan pemain-pemain anggaran yang bisa
mengutip fee sebesar 7%-15% dari DPID. Setelah membuka
kasus itu, Wa Ode diserang pimpinan Banggar yang menudingnya
sebagai calo anggaran. Setelah heboh calo anggaran di Banggar
itu, Bahar melaporkan ke pimpinan Banggar mengenai Wa Ode.
Wakil Ketua Banggar DPR Tamsil Linrung (F-PKS) membantah pimpinan Banggar menjanjikan uang kepada Bahar.
"Enggak ada soal itu," kata Tamsil saat dihubungi, kemarin.
Bahar, jelas Tamsil, awalnya tidak melapor ke Banggar karena yang melapor hanya Haris Suparman. "Bahar tiba-tiba menyatakan
mau melapor juga," ujarnya. (*/X-4)