JAKARTA, KOMPAS.com - Hujan yang mengguyur Kota Tangerang Selatan diperkirakan menjadi salah satu penyebab berkurangnya dukungan untuk Arsyid-Andre Taulani dalam pemilihan ulang kepala daerah Kota Tangerang Selatan.
Demikian disampaikan peneliti Lembaga Survei Indonesi (LSI), Deni Irvani, terkait hasil penghitungan cepat (quick count) oleh lembaga tersebut. Dalam penghitungan cepat itu, pasangan Arsyid-Andre hanya meraih suara sebesar 43,4 persen, jauh di bawah perolehan pasangan Airin Rachmi Diany-Benyamin Davnie yang memperoleh 54,31 persen suara.
Deni menegaskan, kedua pasangan itu memiliki karakter pendukung berbeda. Airin dan Benyamin Davnie, kata Deni, dianggap lebih dapat memobilisasi pendukungnya dibanding para pesaingnya.
"Karakteristik pendukung Arsyid-Andre cenderung menengah ke atas, sementara pemilih Airin-Davnie cenderung menengah ke bawah," papar Deni dalam jumpa pers di kantor LSI, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (27/2/2011) sore.
"Dalam dua hari ini, Tangsel diguyur hujan dan ini mungkin membuat warga di kompleks-kompleks (perumahan), yang notabene menengah ke atas, enggan datang ke TPS. Sebaliknya, Airin dan Davnie mungkin lebih bisa menggerakkan massanya untuk datang ke TPS," jelasnya.
Dalam hitung cepat LSI, pasangan Arsyid-Andre hampir selalu memperoleh dukungan suara lebih dari 40 persen di semua kecamatan. Persentase tertinggi ada di Kecamatan Serpong, di mana keduanya memperoleh 46,89 persen. Jumlah ini masih kalah dibanding perolehan Airin-Benyamin di kecamatan tersebut, yakni sebesar 51,11 persen. Di kecamatan lain, Airin-Benyamin selalu memperoleh lebih dari 52 persen suara.
Dalam pilkada putaran pertama November 2010, pasangan Airin-Benyamin juga unggul dibanding duet Arsyid-Andre. Waktu itu, Airin dan pasangannya memperoleh 188.893 suara atau 46,43 persen, sedangkan Arsyid-Andre di urutan kedua dengan perolehan suara 187.778 suara atau 46,16 persen.