KADER PARTAI AMANAT NASIONAL UTAMA ANGKATAN KE IV 2004   

Sabtu, Januari 15, 2011

PERINGATAN MALARI

Hariman: Kita Harus Tetap Melawan
Laporan wartawan KOMPAS Ninuk Pambudy
Sabtu, 15 Januari 2011 | 21:07 WIB
Ist
Hariman Siregar, aktivis mahasiswa dalam Peristiwa Malari, 15 Januari 1974 di Jakarta
JAKARTA, KOMPAS.com - Aktivis mahasiswa 1970-an, Hariman Siregar, mengajak untuk tetap menjaga proses demokratisasi karena pemerintahan setelah reformasi tidak otomatis melaksanakan demokrasi yang berujung pada meningkatnya kesejahteraan rakyat.
Keadaan kita saat ini sudah keterlaluan, bagaimana Gayus bisa bilang jadi staf ahli Kapolri. Tetapi, masih ada orang-orang seperti kita, masih berani melawan. Kita jangan diam.
-- Hariman Siregar
Pernyataan tersebut merupakan sambutan tokoh mahasiswa yang terkenal melalui demo mahsiswa Malari pada 15 Januari 1974 dalam ulang tahun ke -11 Indemo (Indonesia Democracy Monitor) sekaligus peluncuran buku"Hariman & Malari, Gelombang Aksi Mahasiswa Menentang Modal Asing" di Graha Bakti Budaya, TIM, Jakarta, Sabtu (15/1/11) malam.
"Keadaan kita saat ini sudah keterlaluan, bagaimana Gayus bisa bilang jadi staf ahli Kapolri. Tetapi, masih ada orang-orang seperti kita, masih berani melawan. Kita jangan diam," kata Hariman.
Di depan tamu yang memenuhi Graha Bakti Budaya, Hariman mengatakan, dia malu bikin buku tentang dirinya. Tetapi, teman-temannya meyakinkan kelebihan Hariman, yaitu cerita tentang perjalanan menjaga demokrasi di Indonesia dari pemimpin yang otoriter. "Saya pikir benar juga. Yang jelas cerita di buku ini bukan cerita bohong," kata Hariman.
Menurut Hariman buku dan acara ini bukan nostalgia, tetapi meneruskan perjuangan dulu yang belum selesai: bersikap kritis terhadap pemerintah untuk menjaga proses demokrasi. Konsekuensi demokratisasi adalah peran kritis mahasiswa diambil alih oleh parpol-parpol yang menurut Hariman, sudah membajak demokrasi. Yang diperlukan adalah masyarakat yang ikut aktif ikut mengontrol jalannya demokrasi agar kekayaan alam Indonesia benar untuk kesejahteraan seluruh rakyat.
Di antara tamu yang hadir antara lain Lili Wachid, Chris Siner, Daud Sinyal, Cosmas Batubara, Sukardi Rinakit, Wiranto, Yudi Latif, Anwar Nasution, Christine Hakim, Adnan Buyung Nasution, Rachman Toleng, Rizal Ramli, dan Rosihan Anwar.