Selasa, 11 Januari 2011 | 08:23 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Tuntutan kepada Research in Motion (RIM) untuk menempatkandata center BlackBerry di Indonesia didukung para operator seluler. Para operator yang selama ini menyediakan layanan BlackBerry juga punya keinginan yang sama dengan pemerintah mengenai hal tersebut, seperti halnya desakan untuk menyaring konten porno di layanan BlackBerry. Itulah alasan pemerintah yakin RIM mau memenuhi keinginan tersebut.
Menurut Kepala Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika Gatot S Dewa Broto, para operator bahkan mengirimkan surat kepada Kementerian Kominfo pada 1 Desember 2010. Selain meminta pemerintah mendesak RIM menyaring konten pornografi, operator meminta pemerintah mendesak RIM memasang pusat data (data center) di Indonesia guna efisiensibandwidth internasional.
"Kementerian Kominfo memiliki pandangan yang sama dengan keenam penyelenggara telekomunikasi penyedia layanan BlackBerry, bahwa pembangunan RIM Infrastructure (data center) adalah solusi untuk meningkatkan efisiensi penggunaan international bandwidth, membantu para penyelenggara telekomunikasi dalam melakukan maintenance/troubleshootingserta memudahkan implementasi filtering konten negatif," tulis Gatot dalam pernyataan pers, Senin (10/1/2011).
Surat tersebut, menurut Gatot, dikirimkan enam operator yang menyelenggarakan layanan BlackBerry di Indonesia, yakni PT Telkomsel, PT Indosat, PT XL Axiata, PT Natrindo Telepon Seluler, PT Smart Telecom, dan PT Hutchinson CP Telecommunication. Namun, tak dijelaskan apakah surat tersebut dikirimkan bersama atau masing-masing operator. Belum ada konfirmasi dari pihak operator.