Senin, 27/12/2010 18:49 WIB - detikNews
Jakarta - Mantan Mensesneg Yusril Ihza Mahendra berharap Mahfud MD membuka siapa oknum kejaksaan yang mengancamnya. Yusril menyebut ancaman ke Mahfud merupakan bukti dirinya jadi target.
"Mereka ancam Mahfud, tetapi targetnya kan saya, agar saya dikalahkan. Kalau sudah begini perilaku aparat Kejaksaan Agung, apakah masih ada dasarnya bagi saya untuk percaya kepada mereka sebagai penegak hukum?" kata Yusril dalam siaran pers yang diterima detikcom, Senin (27/12/2010).
Yusril tetap mendorong agar Mahfud membuka siapa oknum kejaksaan yang mengancamnya. Hal ini dinilai penting agar kasus serupa tidak kembali terulang.
"Saya berharap Pak Mahfud akan bicara terus terang, siapa nama pejabat penting Kejagung yang mengintimidasinya agar menolak permohonan saya ke MK. Biar masyarakat tahu, betapa keji cara-cara yang digunakan untuk menang sendiri dan merasa benar sendiri,"
Yusril sangat yakin ada oknum kejaksaan yang bermain dalam kasus Sisminbakum yang menimpanya. Meski ancaman itu dibantah Darmono, namun Yusril tetap percaya apa yang diutarakan Mahfud.
"Apapun juga bantahan Darmono, apa yang diungkapkan Mahfud mengindikasikan betapa Kejaksaan Agung tidak fair dan mau menang sendiri menghadapi saya," jelasnya.
Sebelumnya, dalam diskusi Evaluasi Kinerja Satgas di Istana Bogor, Rabu (22/12), Mahfud mengaku pernah didatangi seseorang yang minta supaya MK menyatakan Jaksa Agung sah sampai akhir masa jabatannya. Orang itu setengah mengancamnya.
Apabila Hendarman dinyatakan ilegal, oknum tersebut mengatakan Indonesia bisa menjadi ribut. Seseorang yang masih misterius itu juga mengancam akan membongkar kasus suap yang menimpa hakim konstitusi Akil Mochtar tahun 2003 lalu.
Wakil Jaksa Agung Darmono memastikan, pelakunya bukan dari Kejagung. Kasus suap yang menimpa Akil saat berada di Kalimantan Barat itu sendiri tidak terbukti.