Senin, 13/12/2010 20:34 WIB Didi Syafirdi - detikNews
Jakarta - Negeri Jiran Malaysia tercatat menjadi pemasok narkoba terbesar di Indonesia. Sepanjang tahun 2010, Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya berhasil menangkap 25 orang. Jumlah kasusnya meningkat 2 kali lipat dibanding tahun lalu.
"Saat ini dua negara pemasok terbesar ke Indonesia, Malaysia dan Iran," ungkap Direktur Narkoba Polda Metro Jaya, Kombes Anjan Pramuka Putra di My Hotel, Jl Hayam Wuruk, Tamansari, Jakarta Barat, Senin (13/12/2010).
Menurut Anjan, terjadi pergeseran dalam satu tahun ini, biasanya para bandar dan pengedar narkoba berasal dari Benua Afrika. "Dulu Afrika Selatan termasuk pemasok utama, sekarang sudah bergeser," katanya.
9 Desember lalu, pengedar narkoba asal Malaysia, Chong Soon Lee alias Asun ditangkap di Mega Mal Pluit, Jakarta Utara dengan barang bukti 1 kg sabu. Kemudian dilakukan penggeledahan di kamar 3107 Hotel Puri Denpasar, Jakarta Selatan, sabu sebanyak 2 kg kembali ditemukan.
Selanjutnya polisi kembali menangkap Gajendaran Marimutu di salah satu restauran di kawasan Tamansari, Jakarta Barat dengan barang bukti 1 kg sabu. Kemudian dilakukan penggeledahan di kamar 212 My Hotel kembali 1 kg sabu disita.
"Kita sita 5 kilogram sabu dari tangan kedua tersangka seharga sekitar 5 miliar," ujar Anjan.
Menurut Anjan, dua pengedar ini merupakan anggota narkoba jaringan internasional yang sudah biasa mengirim dan menerima sabu dari Malaysia ke Indonesia. Keduanya mengaku memperoleh barang haram tersebut dari bandar di Malaysia.
"Kami sudah mengantongi identitas pemasok dan bandar sabu tersebut. Mereka berada di Malaysia dan sedang kita buru," tandasnya.
Para tersangka dijerat pasal 114 ayat (2) subsider pasal 112 ayat (2) Undang-Undang No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman pidana mati.