KADER PARTAI AMANAT NASIONAL UTAMA ANGKATAN KE IV 2004   

Sabtu, Januari 01, 2011

Mossad, CIA, & MI6 Dicurigai Dalangi Pembunuhan Ilmuwan Iran

Sabtu, 01/01/2011 16:29 WIB  - detikNews
Jakarta - Badan intelijen Israel, Mossad dicurigai telah bekerjasama dengan badan intelijen Amerika dan Inggris dalam melakukan pembunuhan terhadap para ilmuwan di Teheran, Iran. Aksi ini disebut-sebut terkait dengan rencana Israel untuk menyabotase program nuklir Iran.


Demikian seperti dikutip oleh Jerusalem Post dari koran mingguan Perancis, Le Canard enchaine dan dilansir daripresstv.com, Jumat (31/12/2010).

Menurut salah seorang sumber intelijen yang diwawancariLe Canard enchaine, Mossad melakukan pembunuhan tersebut dengan 'dibantu' oleh CIA dan MI6. Sumber tersebut menyebutkan, bahwa pembunuhan ini merupakan bagian dari rencana Israel dalam rangka menyabotase program nuklir Iran.

Pada 29 November 2010, sekelompok teroris tak dikenal meledakkan bom yang telah dipasang di sebuah mobil yang dikendarai oleh Majid Shahriari dan Fereydoun Abbasi. Keduanya diketahui merupakan profesor di Universitas Shahid Beheshti di Teheran.

Akibat ledakan tersebut, Profesor Shahriari pun terbunuh. Sedangkan Profesor Annasi dan istrinya yang juga berada di dalam mobil, hanya menderita luka ringan dan kemudian dilarikan ke rumah sakit. Namun kini mereka telah keluar dari rumah sakit.

Selama ini diketahui bahwa Iran selalu menyalahkan Israel dan Barat atas serangkaian serangan teroris yang terjadi.

Pada Oktober lalu, koran harian Perancis, Le Figaro pernah mengungkapkan bahwa Mossad bertanggung jawab atas hilangnya dan tewasnya para ilmuwan Iran, serta serangan pada sistem komputer Iran. Stuxnet worm disebut-sebut sebagai 'hama' yang sengaja dirancang untuk menginfeksi komputer yang menggunakan sistem Siemens Supervisory Control and Data Acquisition (SCADA), yang biasa digunakan oleh perusahaan-perusahaan industri yang mengatur penyediaan air, pengeboran minyak, dan pembangkit listrik.

Ilmuwan Iran pun menyebut bahwa worm tersebut telah diciptakan oleh organisasi-organisasi yang berada di Amerika Serikat dan Israel. Menurut mereka, worm tersebut sengaja ditargetkan untuk merusak kontrol khusus perangkat lunak yang digunakan oleh Iran, termasuk reaktor Bushehr yang merupakan pembangkit listrik tenaga nuklir pertama di negara itu.

Le Canard enchaine juga mengklaim bahwa Badan Intelijen Pusat AS, CIA dan Inggris, MI6 telah membantu Israel mengembangkan stuxnet worm tersebut untuk menyabotase fasilitas nuklir Iran.
Israel, yang diyakini oleh banyak pihak, menjadi pemilik tunggal hulu ledak nuklir di Timur Tengah, memang dengan tegas menentang keberadaan program nuklir Iran. Israel dan sekutu-sekutu Baratnya selalu menuduh Iran tengah menjalankan program nuklir militer. Israel pun lantas berulang kali mengancam Teheran dengan serangan-serangan terhadap fasilitas nuklirnya.

(nvc/gah)