Warga Petukangan Demo, Ciledug Macet
JAKARTA, KOMPAS.com - Kemacetan panjang terjadi di Jalan Ciledug Raya, Jakarta Selatan, Senin (29/11/2010) pagi. Hal ini disebabkan oleh akai unjuk rasa oleh ratusan warga Kelurahan Petukangan Utara dan Selatan, Kecamatan Pesanggrahan, yang menolak ganti rugi dalam proyek jalan tol Jakarta Lingkar Luar Barat II.
Pantauan Kompas.com, demo yang dimulai pukul 06.30 itu telah berkumpul di simpang Jalan Ciledug Raya dan Jalan Kostrad Raya dan membuat antrean panjang kendaraan di kawasan yang sehari-hari langganan macet itu.
Dari arah barat, kendaraan sudah memadat sejak di depan toko swalayan Giant, Kelurahan Kreo, Ciledug, Tangerang. Dari arah timur, kemacetan sudah tampak di Pasar Cipulir.
Para pendemo yang mengenakan serbahitam itu memprotes harga ganti rugi yang ditetapkan pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam proyek Jakarta Outer Ring Road West Two (JORR W2) yang menghubungkan Kebun Jeruk, Jakarta Barat dan Ulujami, Jakarta Selatan. "Tidak hanya harga ganti ruginya yang kami permasalahkan, tapi juga prosesnya. Pemerintah tidak melibatkan warga dalam penetapan harga," kata juru bicara aksi, Mulyadi.
Sejumlah warga yang berunjuk rasa mengeluhkan rendahnya nilai ganti rugi yang ditetapkan oleh Gubernur DKI Fauzi Bowo atas lahan milik mereka.
Ngadiman mengatakan, tanahnya di Kelurahan Petukangan Selatan RT11/RW01 awalnya hanya dihargai sesuai Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) Rp 920.000/m2. Namun, saat ini harganya dinaikkan menjadi Rp 2 juta/m2 tanah, sedangkan bangunan rumah dihargai Rp 1,5 juta/m2. "Di Ulujami, NJOP-nya Rp 200.000, dikasih ganti rugi Rp 2 juta/m2. Naik sepuluh kali lipat. Di tempat saya, NJOP Rp 920.000, masak disamakan jadi Rp 2 juta," katanya di sela-sela unjuk rasa.