BURUH SARA LEE TUNTUT PESANGON JAKARTA, KOMPAS.com - Sekitar 100 buruh PT Sara Lee Indonesia menggelar unjuk rasa, Jumat (19/11/2010) di dalam area pabrik di Jalan Raya Bogor Km 27, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur. Belum diketahui apa tuntutan mereka, tapi dilihat dari spanduk dan poster yang dibentangkan, mereka menuntut perusahaan roti itu untuk mendapatkan pesangon yang memadai.
Aksi dimulai pada pukul 07.00 WIB oleh sekelompok peserta yang didominasi perempuan. Mereka berunjuk rasa mengenakan kaos putih dan ikat merah di kepalanya. Mereka merentangkan belasan spanduk, di antaranya ada yang bertuliskan: "Kami bukan sapi perahan, usir kapitalis", "Rp 16 triliun dan kami mana?", dan "Jangan lupa karyawan bagian dari aset perusahaan juga."
Di pagar kawasan pabrik itu, terpasang sehelai kain berisi tanda tangan para pekerja dan 12 poster yang mewakili suara masing-masing tim dari berbagai daerah, seperti Jakarta, Banyuwangi, Medan, Makassar, Denpasar, Jember, Surabaya, Madiun, Kediri, Gorontalo, Samarinda, dan Lombok.
Poster dari Tim Banyuwangi menyuarakan: "Kedatangan kami bukan untuk berdebat, kami datang untuk meminta hak kami, jangan bersembunyi di belakang UU, dan jangan ambil jatah kami, ayo bicaralah untuk Indonesia."
Sedangkan poster dari Surabaya GT tertera beberapa kalimat yang berbunyi: "Kami tidak akan berhenti mogok, sebelum kalian penuhi tuntutan buruh, penjahat aja tahu balas budi, kalian?"
Menurut salah seorang tukang ojek yang enggan disebutkan namanya di sekitar lokasi, Sara Lee dijual kepada pihak lain dan karyawannya diputus hubungan kerja. Namun, para pekerja belum sepakat dengan manajemen perusahaan soal nilai pesangon.
Aksi para pekerja Sara Lee tersebut hingga pukul 08.00 berlangsung tertib dan damai. Satu mobil aparat Kepolisian Sektor Metro Ciracas berjaga-jaga di dalam area parkir pabrik. Sementara, arus lalu lintas di Jalan Raya Bogor dan di Jalan Raya Kiwi dalam kondisi lancar.