Jakarta - Partai Demokrat mengingatkan partai koalisi untuk membangun semangat koalisi. Para Ketua Umum partai politik koalisi diminta merapatkan kembali barisan yang mulai pecah.
"Saya kira kalau Setgab di tingkat partai di bawah kepemimpinan Ical dan Sekertaris Syarif Hasan sangat kompak," ujar Wakil Ketum PD, Max Sopacua, kepada detikcom, Senin (29/11/2010).
Namun Max tidak menampik jika ada perbedaan pandangan antar partai koalisi di parlemen. Dia melihat itu sebagai satu hal yang wajar karena masing-masing fraksi memiliki pandangan sendiri-sendiri.
"Itu tingal pimpinan fraksi masing-masing harus membenahi. Saya pikir pimpinan
parpol koalisi dan pimpinan fraksi perlu membenahi ini," katanya.
Demokrat lanjutnya, tidak akan memaksa partai koalisi untuk selalu sama. Sepanjang perbedaan itu masih dalam tahap-tahap wajar Demokrat tidak akan mempermasalahkan hal tersebut.
"Kita juga memahami sepanjang itu tidak terlalu jauh. Karena kalau kita memaksakan
kehendak justru menjadi persoalan tersendiri, jadi kita serahkan ke komisi
masing-masing sejauh mana langkah baiknya segera disosialisasikan keberadaan
setgab," tandasnya.
Sebelumnya, Ketua DPP Golkar Priyo Budi Santoso melihat dinamika internal Setgab koalisi yang kurang solid belakangan ini. Golkar sendiri sempat berbeda pendapat dengan Setgab terkait pimpinan KPK.
Menurutnya, perbedaan pendapat semacam itu sangat wajar. Lebih-lebih Golkar tak mau menuai kritik karena terlalu membela pemerintahan. Dia berharap PD memahami posisi Golkar yang kerap berbeda pendapat. Diharapkan Setgab tetap memposisikan DPR sebagai fungsi kontrol pemerintah.
"Saya menyarankan agar dibangun sebuah model demokrasi check and balance yang baik,"harapnya.
Sementara itu PPP menilai Sekretariat Gabungan (Setgab) koalisi bukan dibuat untuk mempersatukan pendapat partai koalisi di DPR. PPP berharap PD sebagai pemimpin koalisi tidak mudah panas karena perbedaan di internal Setgab koalisi dalam pengambilan sikap di DPR.
"Setgab adalah forum komunikasi, bukan forum konfederasi, apalagi forum akuisisi. Manakala kepentingan bisa dipertemukan, setgab bisa senyawa dalam pendapatnya. Manakala tidak ketemu, voting bukan hal tabu," ujar Wasekjen DPP PPP, M Romahurmuzy.