KADER PARTAI AMANAT NASIONAL UTAMA ANGKATAN KE IV 2004   

Senin, November 01, 2010

Patrialis Akbar, Tidak Masalah Bila Dimaki-maki

Jakarta - Hari ini, Menkum HAM Patrialis Akbar genap berumur 52 tahun. Apa yang dia harapkan? Patrialis berharap di sisa umurnya bisa berbuat yang terbaik bagi masyarakat. Dia tidak masalah meski ada orang yang memaki dirinya.

"Tentu (berharap) lebih baik di masa depan. 52 Tahun sudah kita pakai. Kita tidak tahu berapa lagi yang diberi Yang di Atas kepada kita, jadi di sisa umur kita berbuat yang terbaik untuk masyarakat. Meskipun ada yang memaki-maki kita, tidak apa-apa," ujar Patrialis.

Hal itu disampaikan dia usai acara 'Sepeda Gembira Cerdas Hukum' di Kantor Kemenkum HAM, Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (31/10/2010).

Sepeda gembira itu diikuti oleh ratusan orang. Mereka menggowes dari Rutan Cipinang hingga Kantor Kemenkum HAM. Acara tersebut digelar dalam rangka Hari Dharma Karya Andhika yang merupakan hari ulang tahun Kemenkum HAM.

Apakah Patrialis merasa kelelahan dengan aktivitas menggowes ini? "Tidak, malah enak, segar berkeringat," ucap pria yang dibalut kaos putih dan celana olahraga hitam ini.

Dia berharap tidak hanya karyawan Kemenkum HAM saja yang merayakan ulang tahun, namun masyarakat juga terlibat. Sehingga pembauran antara kantor pemerintah dan masyarakat ke depannya bisa lebih erat.

"Temanya kan sepeda gembira cerdas hukum, artinya kalau kita berolahraga, sambil bersilaturahim satu sama lain, keringat kita keluar, kebuntuan otak hilang. Kalau otak tidak buntu jadi cerdas," terangnya.

Patrialis lahir di Padang, Sumatera Barat, 31 Oktober 1958. Dia menyabet gelar sarjana hukum dari Universitas Muhammadiyah Jakarta. Profesi advokat lalu dijalaninya, sebelum akhirnya masuk ke dunia politik menjadi anggota DPR periode 2004-2009 dari Partai Amanat Nasional (PAN). Pada 22 Oktober 2009, dia dipercaya menduduki kursi Menkum HAM.