Kamis, 10 Februari 2011 11:14 WIB
Video Lainnya
Jakarta, (tvOne)
Institut Pertanian Bogor (IPB) menolak untuk memberikan tanggapan terhadap putusan Kasasi Mahkamah Agung pada 26 April 2010. Berdasarkan putusan ini, MA mewajibkan Kemkes, Badan Pengawas Obat dan Makanan, dan IPB untuk mengumumkan secara jelas nama produk susu formula yang disinyalir mengandung bakteri.
"IPB belum diberitahukan secara resmi dan patut mengenai amar putusan tersebut sehingga belum dapat memenuhi dan melaksanakan hal-hal yang diminta pengadilan," kata Dedi Muhammad Tauhid, Kepala Kantor Hukum dan Organisasi yang mewakili IPB dalam konferensi Pers bersama Menteri Kesehatan dan Kepala Badan pengawas Obat dan Makanan di Jakarta, Kamis (10/2).
Fakultas Kedokteran Hewan IPB melakukan penelitian mengenai adanya bakteri Enterobacter Sakazakii di susu formula pada 2006 lalu. Penelitian tersebut dipublikasikan pada 2008 dan menuai reaksi keras dari masyarakat, yang menuntut IPB untuk mengumumkan nama-nama susu formula yang tercemar tersebut.
Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih sendiri menyatakan Institut Pertanian Bogor (IPB) tak berkewajiban melapor ke Kementerian Kesehatan mengenai penelitian yang dilakukan, termasuk penelitian mengenai susu formula yang tercemar bakteri Enterobacter Sakazakii.
"IPB merupakan universitas bergengsi, memiliki kredibilitas dan independensi. IPB tidak memiliki kewajiban laporkan hasil penelitian ke Kemkes," kata Menkes dalam konferensi pers di Gedung Kementerian Komunikasi dan Informasi di Jakarta, Kamis (10/2).
Video Lainnya
Jakarta, (tvOne)
Institut Pertanian Bogor (IPB) menolak untuk memberikan tanggapan terhadap putusan Kasasi Mahkamah Agung pada 26 April 2010. Berdasarkan putusan ini, MA mewajibkan Kemkes, Badan Pengawas Obat dan Makanan, dan IPB untuk mengumumkan secara jelas nama produk susu formula yang disinyalir mengandung bakteri.
"IPB belum diberitahukan secara resmi dan patut mengenai amar putusan tersebut sehingga belum dapat memenuhi dan melaksanakan hal-hal yang diminta pengadilan," kata Dedi Muhammad Tauhid, Kepala Kantor Hukum dan Organisasi yang mewakili IPB dalam konferensi Pers bersama Menteri Kesehatan dan Kepala Badan pengawas Obat dan Makanan di Jakarta, Kamis (10/2).
Fakultas Kedokteran Hewan IPB melakukan penelitian mengenai adanya bakteri Enterobacter Sakazakii di susu formula pada 2006 lalu. Penelitian tersebut dipublikasikan pada 2008 dan menuai reaksi keras dari masyarakat, yang menuntut IPB untuk mengumumkan nama-nama susu formula yang tercemar tersebut.
Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih sendiri menyatakan Institut Pertanian Bogor (IPB) tak berkewajiban melapor ke Kementerian Kesehatan mengenai penelitian yang dilakukan, termasuk penelitian mengenai susu formula yang tercemar bakteri Enterobacter Sakazakii.
"IPB merupakan universitas bergengsi, memiliki kredibilitas dan independensi. IPB tidak memiliki kewajiban laporkan hasil penelitian ke Kemkes," kata Menkes dalam konferensi pers di Gedung Kementerian Komunikasi dan Informasi di Jakarta, Kamis (10/2).
